Minggu, 03 Februari 2013

Terima kasih ala kucing

Entah sejak kapan saya mulai suka dengan kucing. Di album foto saya waktu masih balita, selalu ada seekor kucing berbulu pirang yang ikut berfoto. Tapi saat pindah rumah, kucing itu ketinggalan :(

Saya teringat dulu waktu masih SD, biasanya saat jam istirahat saya duduk di depan gerbang sekolah menunggu dagang cilok langganan datang. Tiba-tiba saya dikejutkan oleh seekor kucing yang jatuh tepat di depan saya. Ternyata ada dua orang berboncengan yang melempar kucing itu ke saya. Terkesan seperti disengajakan.

Setelah saya periksa ternyata kucing itu sakit. Entah sakit apa, tapi sepertinya terkena gangguan pencernaan. Karena kasian, saya membawa si kucing ke rumah. Kebetulan rumah saya jaraknya dekat dengan sekolah. Supaya badannya lebih hangat, saya sengaja menidurkan kucing itu di atas sepatu saya yang bahannya dari kain. Setelah empat hari dirawat kucing itu sembuh. Tapi keesokan harinya kucing itu sudah gak ada di rumah, minggat gak tau kemana.

Mungkin sebagai ucapan terima kasihnya, kucing itu ee' di sepatu saya. Kucing yang gak tau bales budi heheh

Ini ada beberapa foto kucing-kucing saya

Enjoy :) !






Rabu, 16 Januari 2013

Hati, Dada dan Prok



teman-teman IPA 1 2010 Smanaria

Ingin anak-anak saya kelak rindu belajar, rindu sekolah, merindukan saya sebagai gurunya.
 Apa bisa ??

Sebenarnya yang membuat anak akan rindu belajar dan rindu sekolah adalah gurunya.
Ya, gurunya.


Pengalaman saya dulu saat masih di bangku SMP dan SMA, jika ada pelajaran seni misalnya saat SMP dan gurunya saya anggap "ngangenin", dari malam sebelumnya saya sudah siapin semua alat-alat yang dibutuhkan besok.
Mulai dari kertas gambar, spidol, crayon, selotip, benang wol, gunting, lem dan alat-alat yang kurang dibutuhkan sebenarnya hahaha.

 Ibu ini begitu telaten mengajari saya membuat bunga-bungaan, taplak meja dari sedotan dan saya agak dongkol membuat kerajinan seperti itu.
Saya sangat suka saat beliau dengan suaranya yang lembut itu mengajari saya cara melilitkan benang wol dengan sedotan kesana kemari seperti jalan dengan banyak sekali simpangan.
Saya juga suka saat akan pulang beliau selalu mengatakan "Hati-hati ya.." atau "daaa daaa" seperti kami akan lama berpisah, tapi toh besok juga akan ketemu lagi.


Guru seharusnya seperti itu.
Ingin setiap hari menceritakan cerita lucu kepada anak-anak saya sebelum mulai belajar.
Ingin menghadiahkan keceriaan bagi mereka.
Ingin memberikan penghargaan meski sekecil apapun.
Membiasakan tepuk tangan yang tidak diteruskan  mungkin. Misalnya,

Anak :"Ibuu aku bisaa.."
Guru: "(prok) duuh hebatnyaaa.." hehehe

tapi jangan diteruskan. Rame. hehe
Setahu saya, hanya guru taman kanak-kanak yang membiasakan tepuk tangan seperti itu.
Karena saya hanya menemukan ekspresi guru seperti itu saat masih tk.
Senang pastinya.

Tidak ada salahnya jika kita melakukan hal-hal itu di kelas yang lebih tinggi.
Tepatnya membiasakan, agar mereka merindukan sekolah, merindukan guru, karena guru penumbuh bangsa.




teman-teman IPA 1 2010 Smanaria

Selasa, 15 Januari 2013

Never Alone


I love this one.
Check it out !!

May the angels protect you, trouble neglect you
and heaven accept you when its time to go home
may you always have plenty
the glass never empty
know in ur belly, u're never alone

May tears come from laughing
you find friends worth having
as every year passes
they mean more than gold
may you win but stay humble
smile more than grumble
and know when you stumble, u're never alone

never alone, never alone
i'll be in every beat of ur hart when u face the unknown
wherever u fly, this isn't goodbye
my love will follow u stay with u
baby u're never alone


well i have to be honnest
as much as i wanted
am not gonna promise that cold winds won't blow
so when hard times have found u
and ur fears surround u
wrap my love around u, u're never alone


Laddy Antebellum--Never A







Thank you Bayu...
We love you !! :*

Senja Awal Tahun



foto-foto ini saya ambil di samping dan belakang rumah, mmmm tapi lumayan laah !!

Minggu, 13 Januari 2013

Si Meong

Tidur yang nyenyak ya kucing-kucingku ^_^
kasian Choky gak bisa ikut, gak muat hahaha
parcell kucing hehehe

Syahrini Apel




Kali ini, saya akan menceritakan seorang teman yang biasa saya panggil Syahrini Apel. Saya sengaja menambahkan "Apel" di belakang namanya. Sebenarnya Syahrini itu bukan nama aslinya, entah siapa yang paling dulu memanggilnya dengan nama itu. Tapi bersyukur juga si Syahrini Apel ini pede sekali. Malahan, setiap orang yang diajak bicara pasti ditanya "Aku mirip syahrini kan ??? :l

Setiap kali saya ditanyakan hal itu, saya hanya tersenyum. Untungnya si Sayhrini puas dengan senyuman maut saya. Ada satu ritual yang wajib dia lakukan setiap kami bertemu, yaitu peluk-pelukan dan cium-ciuman. ;D
Sangat erat... Tapi saya anggap si Apel sangat menyayangi saya, heheh.

Setiap kali dipeluk dan cium pipi, saya bisa melihat ekspresi teman-teman saya yang menahan tawa. Geli juga sih. Anehnya teman-teman mengira kami sudah berteman lama. Padahal kami saling kenal saat kuliah semester awal. Saya lupa dimana, dan pertemanan itu berlanjut sampai sekarang.

Saya mengetahui nama aslinya itu saat semester 3, setahun yang lalu. Tapi sejak awal kenal, ya tetep kalo ketemu saya langsung dipeluk terus cium pipi dan gak pernah singgung nama masing-masing. Aneh kan ??
Yang kita bahas tentang kuliah dan kegiatan lain. Si Syahrini sering curhat dan saya sebagai pendengar yang setia heheh cukup melihat matanya, senyum dan mengangguk. Itu saja, karena Syahrini apel tidak menuntut lebih.

Pernah suatu hari di musolla kampus, saya sedang memakai sepatu dan tanglah si Syahrini Apel. Dengan gesitnya dia langsung melepas tas dan jilbab untuk berwudhu. Dalam pikiran saya, kok tumben yah si Syahrini gak pake ritual ??
Saat saya dan teman saya akan keluar dari musolla, ternyata Syahrini sudah berdiri di depan saya. Wooowww. Seperti biasa, ritul peluk dan cium pipi dilakukan lagi. Wajah saya kembali basah dengan air wudhu yang masih menempel di wajahnya. Teman di samping saya senyum-senyum gak jelas. :p

Kami berdua ditawan sebentar untuk mendengar curhatan Syahriri. Ternyata Syahrini ikut paduan suara. Teman saya yang senyum-senyum dari tadi nyeletuk, katanya "pasti suaranya bagus, nyanyi dong sedikit ??"
Tanpa mempedulikan suasana musolla yang begitu ramai, sambil memakai jilbabnya si Syahrini menyanyikan lagu yang dipopulerkan oleh kembarannya yaitu Syahrini Cetar Membahana Badai yang judulnya Aku Tak Biasa.

Kami berdua menunduk menahan tawa. Suaranya tidak bisa dibilang merdu, dibilang jelek juga tidak. Sebenarnya cocok untuk dipakai sountrack film horor, *ehh hehe. Mungkin terdengar menakutkan karena Syahrini Apel menyanyi dengan nada tinggi.

Gak kebayang bagaimana rupa kita bertiga di depan musolla dengan begitu banyak orang dimana Syahrini apel dengan khusyuknya menyanyi, dan kami berdua menunduk seperti mengheningkan cipta. Sangat menikmati heheh..

Tanpa kami sadari, orang-orang di musolla juga ikut senyum-senyum. Mungkin mereka ikut menikmati lagu genre pop horror dari Syahrini Apel. Menggelikan.

Itulah Syahrini Apel. Orang yang menurut saya nyentrik, selalu percaya diri *meskipun sering kelewatan* dan berteman dengan siapa saja meskipun gak kenal.
Terima kasih untuk peluk ciummu selama ini :D